Setiap
orang yang sudah berumah tangga tentu saja tidak ingin perkawinannya
berantakan karena kehadiran pihak ketiga yang sama sekali tidak
diharapkan. Namun kenyataannya belakangan ini semakin banyak kasus-kasus
perceraian yang terjadi karena ternyata sang suami atau istri
berselingkuh; bahkan ada yang pula yang suaminya menikah lagi dan punya
anak selama bertahun-tahun tanpa diketahui oleh pihak istri pertamanya.
Siapapun yang mengalami kejadian ini tentu akan merasa sangat terpukul,
marah, sakit hati, benci pada suami / istri dan selingkuhannya, hilang
total kepercayaan, tidak lagi bisa menghormati pasangan, hingga akhirnya
tidak mampu lagi membangun cinta kasih dan persahabatan yang selama ini
menjadi pengikat dalam kehidupan perkawinan mereka. Banyak yang
mengatakan bahwa sulit sekali bagi mereka untuk kembali mencintai
setelah dikhianati sekian lama sehingga meskipun perkawinan tersebut
bisa diselamatkan, namun tetap saja hatinya sudah menjadi dingin dan
hubungan mereka jadi hambar.
Memang, ada pula rumah tangga yang tampak tidak
terusik ketika masalah perselingkuhan melanda kehidupan pasangan itu.
Pada kasus demikian sebenarnya dalam hubungan antara suami dengan istri
sudah sejak lama tidak ada lagi ikatan cinta kasih di antara mereka.
Istilahnya, di antara mereka sudah terjadi emotional divorce
sejak bertahun-tahun lampau sehingga tidak peduli lagi apa yang akan
terjadi. Ikatan perkawinan yang ada di antara mereka pada dasarnya sudah
tidak ada artinya apa-apa jauh sebelum masalah perselingkuhan itu
terjadi.
Ada pula kasus-kasus di mana istri menemukan bahwa
suaminya selingkuh dengan wanita lain, namun tetap berusaha
mempertahankan keutuhan perkawinan tersebut karena demi kehidupan
anak-anak mereka di kemudian hari, supaya mereka tetap mendapatkan
jaminan hidup yang layak. Alasan kedua adalah karena diri sang istri
sendiri yang merasa tidak mampu hidup sendiri, entah karena alasan
ekonomi atau pun karena alasan psikologis.
Website : http://www.e-psikologi.com/epsi/search.asp
Tanggal : 30-06-2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar