Apakah
internet dapat digunakan sebagai alat untuk eksplorasi diri? Pertanyaan
tersebut bukanlah tanpa alasan mengingat bahwa banyak situs yang
menampilkan berbagai test EQ maupun IQ. Selain itu teknologi dunia maya
ini memberikan banyak kesempatan kepada individu untuk mengekspresikan
diri secara unik. Namun demikian para Psikolog berpendapat, kalau
seseorang gagal mengintegrasikan antara diri sejati dengan diri yang
diekspresikan secara berbeda di internet, maka hal ini akan sangat
berbahaya bagi pertumbuhan pribadi orang tersebut.
Mengenai
dampak internet sebagai alat explorasi diri, para Psikolog memandang
hal tersebut tergantung dari pribadi si penggunanya. Tentu internet akan
bermanfaat jika mampu meningkatkan kehidupan seseorang, dan sebaliknya
menjadi penyakit jika membuat kacau kehidupan orang tersebut. Pengaruh
buruk akan terjadi jika internet digunakan sebagai sarana untuk
mengisolasi diri. Banyak orang tidak sadar bahwa lama-kelamaan ia
menutup diri terhadap komunikasi sosial entah karena keasikan ngebrowse
atau karena internet dipakai sebagai pelarian dari masalah-masalah yang
berhubungan dengan kepribadiannya. Hal itu dapat terjadi karena ada
individu yang menampilkan kepribadian yang berbeda pada saat online dengan offline.
Motivasi dibalik itu tentu berbeda antara satu orang dengan yang lain.
Permasalahan akan rumit jika alasannya adalah karena individu tersebut
tidak puas/suka terhadap dirinya sendiri (mungkin karena rasa minder,
malu, atau merasa tidak pantas), lantas menciptakan dan menampilkan
kepribadian yang lain sekali dari dirinya yang asli. Seringkali ia lebih
suka pada kepribadian hasil rekayasa yang baru karena tampak ideal
baginya. Padahal, menurut para Psikolog, hal ini tidak benar dan tidak
sehat. Mengapa demikian?
Michelle
Weil, seorang Psikolog dan pengarang buku terkenal, memberikan contoh
konkrit tentang seorang gadis yang dijauhi oleh teman-temannya lalu
kemudian menghabiskan waktu untuk mojok berchatting ria dengan
menampilkan karakter yang sangat kontradiktif dengan karakter aslinya.
Akibatnya, lama kelamaan ia semakin jauh dengan kenyataaan sosial yang
ada, bahkan tidak bisa menerima diri apa adanya. Menurut pakar
psikoanalisa terkenal seperti Erich Fromm, kondisi demikian dinamakan neurosis. Kondisi neurosis
yang berkepanjangan akan mengakibatkan gangguan jiwa yang serius.
Michelle lebih lanjut menambahkan, bahaya latennya adalah terbentuknya kepribadian online yang berbeda dengan yang asli.
Tentu
saja ada pengaruh positif dari penggunaan (bukan kecanduan) internet
terhadap kepribadian seseorang. Reid Steere, seorang Sosiolog dari Los
Angeles mengatakan, jika seseorang menggunakan internet sebagai media
eksplorasi diri dengan kesadaran penuh, ia akan mengalami pertumbuhan
sebagai hasil dari refleksi dirinya secara utuh melalui internet.
Website : http://www.e-psikologi.com/epsi/search.asp
Tanggal : 30-06-2012
hei kawan, jangan lupa pasang link Universitas Gunadarma,
BalasHapusstudentsite dan lain lain karna link link tersebut mempengaruhui kriteria penilaian mata kuliah soft skill lho!
Oh ya, Yuk kita ikut lomba 10 kategori lomba khusus bagi mahasiswa Universitas Gunadarma. Edisi Desember2012 ini diperuntukan bagi mahasiswa S1 dan D3. Tersedia 100 pemenang, atau 10 pemenang untuk setiap kategori. link
http://studentsite.gunadarma.ac.id/news/news.php?stateid=shownews&idn=755
kalian nggak mau ketinggalan kan untuk update terhadap berita studentsite dan baak , maka dari itu, yuk pasang RSS di Studentsite kalian.. untuk info lebih lanjut bagaimana cara memasang RSS ,silahkan kunjungi link ini
http://hanum.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/folder/0.5
makasi :)